Biografi lengkap Buya Dr. Arrazy Hasyim dari Minangkabau | Berikut Video Ceramahnya

Mengenal Lebih Dekat Dengan Buya Dr. Arrazy Hasyim

Dr. Buya Arrazy Hasyim, Lc., S.Fil.I., M.A., adalah ulama muda Ahlussunnah wal Jamaah asal Payakumbuh, Sumatera Barat (lahir 21 April 1986). Beliau dikenal sebagai ahli hadis yang santun dan penuh kharisma, menggabungkan pemahaman akademik dari UIN Syarif Hidayatullah dan sanad dari ulama klasik internasional, dengan khazanah tasawuf dan tarekat.

Sebagai pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah di Ciputat dan dosen pascasarjana IIQ Jakarta, Buya Arrazy aktif berdakwah lewat media sosial dan kajian langsung. Gayanya yang moderat, intelektual, dan kontekstual sering menyentuh isu aktual seperti akidah, madzhab, zikir, serta dialog keislaman membuatnya terus diminati.



Berikut biografi lengkap Buya Dr. Arrazy Hasyim dari Minangkabau, beserta informasi penting tentang pendidikan, pemikiran, dan kiprah dakwah beliau:

🧑‍🎓 Nama & Asal

🎓 Pendidikan & Sanad Keilmuan

  1. Pendidikan Formal

  2. Ilmu Hadis & Tasawuf (Nonformal)

🕌 Karier & Dakwah

  • Dosen: Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta (2012–2019)

  • Pengajar Kitab Hadis di Darus‑Sunnah

  • Pendiri Ribath Nouraniyah di Tangerang Selatan (Ciputat), tempat kajian spiritual & tasawuf santrimandiri.net+5kalam.sindonews.com+5spiritmuslim.co.id+5islami.co

  • Kajian Online: Aktif di YouTube dan media sosial dengan fokus hadis, fiqih, akidah, dan tasawuf

🕊️ Pemikiran & Ajaran

📚 Karya Tulis

  • Kritik terhadap teologi Ibn ʿArabī (2009)

  • Teologi ulama tasawuf Nusantara abad ke‑17 s/d 19 (2011)

  • Teologi Muslim puritan (Salafi), genealogi & ajaran (2017)

  • Akidah Salaf Imam al‑Ṭaḥāwī (2020)

⚙️ Kiprah & Pengaruh

🧾 Catatan Kontroversi & Publik

  • Dihadirkan dalam berbagai safari dakwah, termasuk di Mempawah (Januari 2025)

  • Beberapa pandangannya (misalnya soal Hamas) mendapat kritik publik, menunjukkan pemikiran kritis beliau terhadap isu global

✅ Kesimpulan

Buya Arrazy Hasyim merupakan ulama muda Minangkabau yang menggabungkan kedalaman ilmu hadis, fiqih, dan tasawuf. Dengan latar belakang pendidikan formal dan sanad keilmuan yang kuat, beliau aktif menyebarkan pemikiran Aswaja—menghargai perbedaan, menolak paham ekstrem, dan mengutamakan ukhuwah Islamiyah. Kiprah beliau dihargai sebagai representasi moderasi dalam dakwah kontemporer.